Pagi ini kita dibangunkan dengan berita duka dunia.
Seseorang yang tidak secara pribadi mengenal kita namun telah memasuki relung hati dan pikiran dengan kejenakaannya yang menghibur kita sedari kanak.
Dunia menulis bela sungkawa kepada Robin Williams.
Melalui informasi yang tersebar, bila benar, meninggalnya Robin Williams dikarenakan depresi.
Fenomena ini sering terjadi, diluar terlihat bahagia, dan penuh canda tawa namun isi hati orang siapa yang tahu. Kehampaan didalam bisa tertutupi dengan seulas senyum diwajah.
Menurut informasi yang tertulis tentang depresi:
Depresi adalah suatu kondisi yang lebih dari suatu keadaan sedih, bila kondisi depresi seseorang sampai menyebabkan terganggunya aktivitas sosial sehari-harinya maka hal itu disebut sebagai suatu Gangguan Depresi. Beberapa gejala Gangguan Depresi adalah perasaan sedih, rasa lelah yang berlebihan setelah aktivitas rutin yang biasa, hilang minat dan semangat, malas beraktivitas, dan gangguan pola tidur. Depresi merupakan salah satu penyebab utama kejadian bunuh diri.
Hari ini kita disadarkan bahwa depresi bisa terjadi pada siapa saja. Pesan ini bukan untuk menakutkan, melainkan untuk membangun kesadaran untuk melihat sekeliling kita dan membantu saudara dan teman keluar dari keterpurukan depresi.
Kami berduka atas kepergian Robin Wlliams, berdoa agar dunia memiliki pengharapan yang memampukan mereka untuk bangkit dari kesedihan dan memampukan mereka menjalani keseharian dengan penuh potensi.
Masa seperti inilah menjadi momentum untuk kita lebih bijak melihat dibalik layar dan saatnya kita semua membantu sekeliling kita dengan membawa cahaya harapan bagi yang sedang berselimut kegelapan depresi.
Jaga kedamaian dihati, jangan sampai hanyut dalam kesedihan.
Sukacitamu sebarkan bagi dunia yang membutuhkan.
Rest in Peace Robin Williams, sampai berjumpa dikeabadian.
Teriring doa,
Tracy Trinita
No comments:
Post a Comment