Tuesday, September 17, 2013

Bubur

Jakarta, 17 September 2013


Barusan saya tiba dirumah. Setelah menghabiskan setengah hari diluar. 
Siang tadi saya mengunjungi gereja dimana tadinya saya bekerja. Saya berbicara dengan pendeta senior dan setelah itu nongkrong di kantor gereja sampai kebaktian pemuda midweek.

Setelah kebaktian selesai, beberapa diantara kami memutuskan untuk makan bubur di kota.

Perjalanan menuju ke kota sangat menyenangkan karena kami tak hentinya mengeluarkan kata kata jenaka, selera humor yang sama membuat kami semua tertawa terbahak bahak. 

Tibalah di tempat bubur langganan, kami duduk manis dan memesan bubur sesuai selera. 



Berbicara tentang bubur, makanan jenis ini banyak disukai dan juga dibenci. 
makanan yang sangat sederhana dan juga rumit, dibuat dari bahan beras namun rumit karena jumlah air yang diperlukan haruslah sesuai agar tidak terlalu cair maupun kental.
Makanan ini bisa menjadi makanan yang dibenci karena mengingat akan makanan diwaktu sedang sakit. 

Kata bubur pun sering menjadi kiasan, contohnya orang akan berkata "nasi sudah menjadi bubur" alias terlanjur. 

Bubur sebenarnya punya nilai tambah, karena dengan bahan sedikit, bisa jadi begitu banyak bubur, namun bubur yang cepat bikin kenyang, cepat juga bikin lapar.


Malam ini setelah tertawa penuh dan menikmati bubur, saya sepertinya akan tidur nyenyak. 


Selamat tidur semua!


Salam kasih,


Tracy 

No comments: