Hari ini seorang teman mengambil gambar
saya yang sedang duduk di sebelah Prof. John Lennox, Michael Ramsden, dan Sarah
Zacharias Davis. Karena photo jarak jauh, dicampur lampu ruangan yang redup dan
memakai kamera handphone, foto pun tidak terlalu jelas, namun dapat dilihat
dibawah ini:
Kalau boleh menganalisa photo ini sedikit,
seandainya saya adalah orang lain, saya menyimpulkan bahwa empat orang difoto
ini sedang konsentrasi mendengarkan sesuatu sampai tidak sadar kalau sedang difoto.
kedua, expresi serius menunjukan materi yang cukup berat. ketiga, kenapa foto
kabur kayak begini pake di upload segala?
Sebenarnya, foto ini amat sangat istimewa buat saya. Hari ini adalah hari ke enam saya bekerja untuk
RZIM, hari ini saya duduk diantara dua nama besar di dunia Theologia
Apologetika dan guru besar Matematika, yaitu Michael Ramsden dan Prof. John
Lennox, serta putri dari apologist favorite saya Ravi Zacharias, Sarah
Zacharias Davis. Hari ini saya menyadari bahwa tanggung jawab saya jauh
lebih besar sebagai pembicara lebih dari 6 hari yang lalu.
Duduk diantara dua raksasa dunia Theologia Kristen membuat saya terlampau bersyukur. John dan
Michael adalah sosok pribadi dalam pelayanan yang sangat saya kagumi. Selain
kecerdasan mereka diatas rata rata, mereka juga sangat cinta Tuhan Yesus, semua
ini terpancar disaat mereka mengajar dan menceritakan kemuliaan Tuhan kepada
pendengar.
Duduk diantara dua raksasa dunia Theologia inipun membuat saya merinding, sekarang mereka bukan
lagi mantan dosen saya waktu kuliah di Oxford - Inggris, melainkan rekan kerja
di RZIM.
Sepertinya ini
sangat sulit dipercaya, bukannya mau pamer, tapi sungguh sungguh tidak habis
pikir... betapa Allah yang maha kuasa telah mengubah kehidupan saya dan
menghantarkan saya ke tempat yang saya tidak pernah bayangkan sebelumnya.
Promosi sungguh sungguh datang dari Tuhan, diwaktu yang Tuhan tentukan, dengan
orang yang Tuhan pilih dan untuk kemuliaanNya.
Jadi teringat Amsal
30:28 berbunyi "cicak yang dapat kautangkap dengan tangan, tetapi yang
juga ada di istana-istana raja." seperti cicak yang Tuhan bisa
tempatkan dimanapun, begitu juga kita semua, siapa sangka cicak yang tinggal digubuk
kecil, bisa juga ada di istana raja yang megah, bukan karena hebat si cicak, tetapi
tangan Tuhan yang dhasyat yang mengubah keadaan si cicak ciptaanNya.
Saya belajar untuk berlaku setia, percaya dan cinta Tuhan, selalu melakukan yang
terbaik.... Tuhanlah yang akan mengatur perjalanan kita menuju tempat yang
tidak terduga, bersama dengan Tuhan kita tidak sendiri dan biarlah kehendak
Tuhan yang indah terjadi dalam hidup kita.
Hari ini saya ingin
menutup hari dengan mengucap syukur.. saya tadi duduk dengan raksasa theologia,
namun ada satu persamaan kami berempat, kami berada pada posisi ini karena
panggilan Tuhan dan kebaikan Tuhan semata.
Terima kasih Tuhan Yesus, berjalan bersamaMu selalu membawa sukacita dan membuat hamba terkagum kagum, soli Deo gloria!
salam kasih,
Tracy
1 comment:
Halo Tracy,
I just happen to get to know Ravi Zacarias and his message recently and was amazed by his amazing charisma and intellectual of this great apologist, and i found out you are actually working with his ministry, i'm so happy and proud that an Indonesian can work with this great ministry, you guys inspired me to become an apologist, will pray for you and RZIM and keep fight the good fight of faith! GBU
Nita
Post a Comment