Hong Kong, 7
September 2013
Pagi tadi saya
mempersiapkan diri lahir batin, secara lahiriah saya berpakaian lebih rapi,
rambut digulung biar berombak, secara batiniah saya berdoa tiada henti,
melebihi hari hari sebelumnya, memohon pimpinan Roh Kudus, agar semua untuk
kemuliaan Tuhan.
Pagi tadi adalah
hari bersejarah bagi saya pribadi karena hari ini saya akan berbicara di acara
Oxford in Asia, dihadapan sekitar 370 peserta seminar.
Hari ini pertama kalinya
saya berbicara sebagai pembicara dari RZIM.
Antusias dan
rasa tegang menyatu didalam dada, disatu sisi saya senang diberi kesempatan
emas seperti ini, dilain sisi saya tegang banget karena topik saya adalah
puncak acara alias paling terakhir alias penutupan alias bikin saya mau
pingsan.
Dari pagi saya
duduk di paling belakang, mendengar pengajaran yang sedang berlangsung sambil mempersiapkan materi yang akan saya
bawakan.
Hingga tiba
waktunya saya akhirnya maju kedepan dan mulai berbicara ...
Saya membuka
pembicaraan dengan suatu hal yang kita semua sukai yaitu makan, begini
pembukaan saya:
Sebagai orang Asia, saya
sangat bangga dengan keragaman makanan di Asia.
Ketika saya tinggal di Inggris, Saya sering mengatakan kepada teman sekolah bahwa kami di Asia, saya mewakili Indonesia, mempunyai satu kalimat pendek untuk secara tidak langusng mengatatakan kami mengasihi anda, yaitu dengan bertanya satu pertanyaan penting yaitu.... "Sudah makan? makan yuk!"
Berhubungan dengan makanan, hal yang saya paling sukai adalah bagian terakhir yaitu sajian penutupan, alias dessert.
Tetapi bila berhubungan dengan seminar, saya lebih suka menjadi yang pertama atau yang kedua untuk berbicara,
sebelum nama-nama besar mulai berbicara dengan menaikan standar yang terlalu tinggi.
Tetapi kali ini tidak. Tepat setelah nama-nama besar seperti John Lennox, Michael Ramsden,
I'ching Thomas, John Dickson, Kristopher Bate yang telah berbicara... muncul nama baru, orang terakhir yang berbicara sebagai penutupan sesi. saya! gimana ga tegang!
New Kid on the block, hari ini adalah hari ke 7 say bekerja dengan RZIM.
Terlepas dari ini pengajaran terakhir, saya berharap kelembutan kasih kristus membuat setiap pendengar semakin mengasihi dan hidup kudus dalam Kristus.
Saya mendapat kesempatan untuk mengenal beberapa orang dan betapa senangnya mendengar talenta yang mereka miliki dipakai untuk mempermuliakan Tuhan dalam pekerjaan maupun pelayanan.
Disaat saya belihat prof John Lennox, saya menyapa dan bertanya kabarnya, iapun balik bertanya bagaimana tadi disaat saya berbicara diacara penutupan.
Saya berkata jujur kepada Prof. Lennox kalau saya tegang banget tadi, sampe ga bis makan makanan siang.
Beliau berkata "baguslah, memang harus tegang" Ia melanjutkan "Ada dua macam
rasa tegang, yaitu:
1. Disaat kamu
tegang karena kamu ingin tampil menarik dan baik, untuk kepentingan mu sendiri.
2. Rasa tegang
karena kamu mau memberikan yang terbaik agar pendengar bisa mengenal kristus
lebih sungguh lagi.
Tegang nomer kedua itu harus selalu ada, sampai tua nanti sekalipun." Ujarnya sambil menutup kalimat.
Senangnya mendengar nasihat bijak dan kiranya seumur hidup hamba kan selalu tegang untuk memberikan yang terbaik bagi kemuliaan Tuhan.
Setelah menerima nasihat, saya meminta teman untuk mengabadikan moment berharga ini, kami photo bersama.
Salam kasih,
Tracy
No comments:
Post a Comment