Thursday, September 26, 2013

Pengakuan mantan tukang belanja

Jakarta, 26 September 2013


Setiap kali saya melangkah memasuki mall, saya berjalan menuju ke tujuan, seringkali tanpa lihat kiri dan kanan. 
Beberapa kali nama saya disebut oleh teman sehingga saya berhenti melangkah dan melihat sumber suara. Teman saya berkomentar bagaimana seriusnya saya berjalan sampe tidak melihat orang di sekeliling. Tertegun sambil meminta maaf , saya mengatakan bahwa ini kebiasaan saya kalau jalan jarang lihat kiri kanan. 

Darimana kebiasaan ini dimulai? Saya tidak tahu. Namun saya ingat betul bagaimana dulu saya pernah menjadi shopholic, berhenti di toko toko yang saya lewati dan membeli apa yang saya tidak perlukan. Suatu hari saya sadar bahwa kebiasaan saya ini akan menumpuk barang yang tidak perlu dan menguras uang yang tidak mudah dicari. 
Saya mulai memasuki masa kesadaran, berlanjut ke masa penyesalan, tiba di masa perjanjian, dimana saya berjanji tidak akan menjadi shopholic lagi. Dan mulailah masa berkata tidak dan melatih pengendalian diri. 

Langkah terasa berat karena terbiasa berhenti di toko toko menarik. Namun tekat untuk berubah sangatlah besar dan akhirnya pelatihan menjadi kebiasaan. Mulailah berjalan ketujuan tanpa melihat ke kanan dan ke kiri. 

Kebiasaan ini berlanjut hingga hari ini. 
Setiap kali saya jalan, harus segera tiba ditempat tujuan. Kecuali memang waktunya untuk belanja, fokus mencari barang yang diperlukan, bukan yang diinginkan. 
Saya mesti menimbang nimbang apakah perlu membeli barang ini? Apakah harganya pas? Brapa lama saya akan pakai? Adakah yang lebih murah?  Dll..

Semua mesti terjawab sebelum memutuskan transaksi untuk berlaku.

Saya juga belajar membedakan antara  'perlu' dan 'mau' karena tipis banget bedanya. 

Semenjak saya belajar hidup sederhana, saya merasa lega karena tidak perlu mengikuti keinginan hati dalam membeli melainkan apa yang perlu dibeli. 

Kita bisa dengan mudah membedakan antara yang baik dan yang tidak baik.
Pada akhirnya diperlukan hikmat untuk membedakan apa yang baik dan apa yang terbaik. 

Selamat malam dan selamat mimpi indah!



Salam kasih, 


Tracy 

No comments: